RIYADH, iNews.id - Putra mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman digelari sebagai pemimpin paling berkuasa di Timur Tengah. Laporan CNBC sebagaimana dikutip kembali oleh Alarabiya, menyebut, Mohammed bin Salman digelari pemimpin paling berkuasa karena pencapaiannya membawa Saudi melakukan banyak perubahan selama 7 bulan menyandang gelar putra mahkota.
Putra dari Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud itu diketahui menelurkan kebijakan revolusioner yang belum pernah dilakukan di Arab Saudi sebelumnya. Di antaranya membuka ruang lebih besar bagi perempuan di negara kerajaan itu dalam beraktivitas di tempat terbuka.
Pada tahun lalu, Saudi mengumumkan pencabutan larangan mengemudi bagi perempuan yang berlaku efektif mulai tahun ini. Tak hanya berlaku bagi mobil penumpang, namun juga kendaraan komersial seperti truk dan bus, serta kendaraan roda dua. Tak hanya itu, Saudi juga membolehkan perempuan menonton pertandingan olahraga di stadion.
Kebijakan lain adalah dibukanya kembali bioskop setelah sempat ditutup selama lebih dari 30 tahun.
Di bidang teknologi, Pangeran merancang proyek ambisius yang disebut dengan NEOM. Untuk mewujudkannya, Saudi menggandeng perusahaan teknologi raksasa seperti Google Alphabet dan Amazon. Mohammed bin Salman menjajaki kerja sama antara perusahaan minyak Aramco dengan Alphabet. Selain itu ada pula pembicaraan dengan Amazon untuk pendirian tiga pusat data.