DOHA, iNews.id - Qatar menjadi mediator antara Israel dan Hamas untuk menurunkan eskalasi konflik di Gaza, Palestina. Negara yang dikenal dekat dengan Hamas ini menyebut perundingan berjalan alot dan belum menghasilkan kesepakatan penting.
Melansir dari Reuters, Minggu (29/10/2023), Qatar telah melakukan diplomasi di belakang layar selama lebih dari tiga minggu. Perwakilan Qatar berbicara dengan pejabat Hamas dan Israel untuk mendorong perdamaian dan menjamin pembebasan lebih dari 200 sandera yang ditahan Hamas di Gaza.
Mediasi Qatar pekan lalu menghasilkan pembebasan dua sandera Amerika, seorang ibu dan anak perempuan, serta dua perempuan lanjut usia Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada upaya untuk membebaskan para sandera akan terus berlanjut bahkan selama serangan darat di Gaza.
“Kami akan memanfaatkan dan memanfaatkan setiap kemungkinan untuk memulangkan mereka,” kata Netanyahu, Sabtu (28/10/2023).
Sementara itu, Hamas mengatakan mereka hampir mencapai kesepakatan dengan Israel mengenai sandera, namun Israel menghentikan kemungkinan itu. Jubir Izzuddin Al Qassam, sayap organisasi Hamas, Abu Ubaida menyebut akan melepaskan semua sandera jika Israel menghentikan serangan dan melepaskan semua tahanan Palestina.