Volker Turk, pejabat badan HAM PBB, mengatakan mereka yang terlibat dalam gelombang ledakan mematikan di Lebanon harus dituntut pertanggungjawaban.
“Penargetan serentak terhadap ribuan orang, baik warga sipil maupun anggota kelompok bersenjata, tanpa mengetahui siapa yang memiliki perangkat yang ditargetkan, lokasi mereka, dan lingkungan sekitar mereka pada saat serangan terjadi, melanggar hukum hak asasi manusia internasional dan, sejauh berlaku, hukum humaniter internasional,” ujarnya.
Data resmi pemerintah Lebanon mengungkap, dua serangan bom perangkat komunikasi telah menewaskan 37 orang dan melukai hampir 3.000 orang hingga Jumat. Di antara korban tewas adalah anak-anak.
Selain itu ratusan korban luka dalam kondisi serius. Banyak dari korban mengalami luka parah di wajah, sebagian terancam buta.
Beberapa pakar menjelaskan perangkat komunikasi itu telah dipasangi bahan peledak sebelumnya dengan berat sekitar 20 gram. Itu yang menyebabkan perangkat meledak dengan kekuatan cukup besar untuk melukai, bahkan membunuh penggunanya.
Pemerintah Lebanon maupun kelompok Hizbullah menuduh Israel di balik serangan brutal ini.