DOHA, iNews.id - Qatar menyindir bungkamnya negara-negara di dunia terkait ledakan perangkat komunikasi di Lebanon. Padahal ini merupakan serangan gaya baru yang sangat berbahaya, mengincar korban secara acak termasuk warga sipil.
Menteri Urusan Kerja Sama Internasional Lolwah Al Khater mengatakan, sikap diam komunitas internasional atas ledakan di Lebanon merupakan fenomena yang mengerikan.
"Reaksi dingin dan tidak adanya tindakan masyarakat internasional setelah ledakan perangkat komunikasi di Lebanon mengerikan," ujarnya, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (20/9/2024).
Serangan bom pager dan walkie talkie di Lebanon pada Selasa dan Rabu lalu jelas melanggar hukum internasional. Ini berarti perang sudah tak mengenal batasan lagi.
"Ini sekarang bukan tentang Lebanon atau Israel atau Gaza, tetapi tentang dimensi baru yang baru saja dimasuki oleh peperangan kontemporer," kata Al Khater.
Dia menegaskan, perangkat elektronik terus bergerak, berpindah dari satu tangan ke tangan lainnya. Mereka melukai dan membunuh banyak orang tanpa pandang bulu di ruang publik dan sipil.
Sebelumnya Sekjen PBB Antonio Guterres mengecam serangan bom pager dan walkie talkie yang menewaskan dan melukai banyak warga sipil. Dia menegaskan perangkat-perangat yang biasa digunakan warga sipil seharusnya tak dijadikan senjata.
"Saya kira sangat penting ada kontrol yang efektif terhadap objek sipil, tidak menjadikan objek sipil sebagai senjata. Itu harus menjadi aturan yang harus bisa diterapkan oleh pemerintah,” kata Guterres.