Perdebatan mengenai hiasan berbau penjajahan di kereta kuda Kerajaan Belanda dipicu gerakan Black Lives Matter (BLM) yang muncul di Amerika Serikat menyusul kematian seorang pria kulit hitam, George Floyd, di tangan anggota polisi. Insiden itu memicu gelombang demonstrasi menuntut penghapusan kekerasan dan kesetaraan hak warga kulit hitam di seluruh dunia.
Raja Belanda, Willem-Alexander, menegaskan apa yang tergambar pada kereta kuda kenegaraan tidak mencerminkan sikap Belanda pada hak asasi di era saat ini. Dia memastikan di negaranya HAM sangat dijunjung tinggi.
"Kami mengikuti perdebatan itu, saya memperhatikannya," kata Raja Willem.
"Selama ada diskriminasi yang terlihat secara eksplisit dan implisit di Belanda, kita sebagai bagian dari masyarakat harus melawan itu," ujarnya.
Mengenai desakan mengganti lukisan di kereta kuda, Raja Willem menjelaskan restorasi benda bersejarah punya waktu tersendiri.
"Itu merupakan bagian dari warisan budaya kita, kita tidak akan menulis ulang sejarah dengan restorasi."
"Setelah restorasi selesai, kita akan lihat seperti apa," pungkasnya.