Bukan hanya itu, Raja Ibrahim juga menyinggung pengadaan kapal serbu untuk pasukan komando yang dibeli seharga 5 juta ringgit, padahal harga pasarnya di bawah 2 juta ringgit. Dia menyebut ada usulan pengadaan kapal baru dengan harga hampir 10 juta ringgit, yang menurutnya “tidak masuk akal” dan harus ditinjau ulang dengan serius.
Sultan menekankan bahwa setiap pengadaan alutsista harus dievaluasi berdasarkan kebutuhan nyata militer dan harga pasar yang transparan, bukan sekadar rekomendasi agensi atau kepentingan kelompok tertentu.
“Jangan buang waktu membeli omong kosong yang tidak sesuai dengan kebutuhan militer. Kalau tidak tahu harganya, tanya saya dulu,” katanya.