KOLOMBO, iNews.id - Mantan kepala pertahanan masa perang Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, akan menjadi presiden setelah saingan utamanya mengakui kekalahan pada Minggu (17/11/2019). Pemilihan presiden dilakukan beberapa bulan setelah pengeboman oleh gerilyawan Islam membawa negara itu ke dalam kekacauan.
Rajapaksa mengawasi kekalahan militer separatis Tamil di bawah saudaranya dan kemudian Presiden Mahinda Rajapaksa 10 tahun lalu. Dia menjanjikan kepemimpinan yang kuat untuk mengamankan pulau berpenghuni 22 juta orang, yang sebagian besar adalah umat Buddha Sinhala.
Rajapaksa (70) akan menjadi pemimpin nasionalis terbaru yang berkuasa di seluruh dunia, memanfaatkan kemarahan dan ketakutan masyarakat mayoritas.
Dia dan saudara-saudaranya, yang diharapkan mendapatkan posisi penting, juga dipandang lebih dekat dengan China. Negara Tirai Bambu ini menginvestasikan miliaran dolar untuk membangun pelabuhan, jalan bebas hambatan, dan pembangkit listrik.
Tetapi proyek-proyek ini juga menyebabkan tingkat utang yang tinggi untuk Sri Lanka.