Otoritas lembaga pemasyarakatan Ekuador SNAI menyatakan, ada 125 sipir yang disandera dan 14 lainnya adalah staf administrasi. Sebanyak 11 di antaranya dibebaskan pada Selasa (9/1/2024).
Di hari yang sama Naboa memasukkan 22 geng dalam daftar organisasi teroris. Geng-geng tersebut berarti masuk dalam target perburuan militer. Pengumuman itu tampaknya membuat para geng semakin murka setelah serangkaian kejadian sebelumnya.
Presiden yang mengambil alih kekuasaan pada November 2023 itu berjanji akan mengatasi masalah keamanan yang semakin meningkat. Kejahatan merajalela salah satunya disebabkan menjamurnya geng penyelundup narkoba yang mengangkut kokain melalui Ekuador.
Kaburnya pemimpin geng narkoba Los Choneros Adolfo Macias dari penjara pada akhir pekan lalu, mendorong Noboa untuk mengumumkan keadaan darurat selama 60 hari.
Dia mempertegas keputusan tersebut pada Selasa (9/1/2024) setelah serangkaian serangan bom di berbagai wilayah serta pengambilalihan stasiun televisi oleh kelompok bersenjata. Kelompok tersebut menyerang kantor stasiun televisi dan menyabotase siaran langsung.
Pemerintah menyatakan kekerasan tersebut merupakan respons terhadap rencana Noboa untuk membangun penjara baru dengan level pengamanan tinggi. Penjara itu disiapkan bagi para pemimpin geng narkoba.
Noboa mengatakan desain untuk dua fasilitas baru itu segera diumumkan.