Lebih dari 20 kelompok etnis bersenjata saat ini aktif di perbatasan Myanmar. KNU termasuk di antara mereka yang mengutuk kudeta tersebut dan berjanji mendukung gerakan pro-demokrasi melawan pemerintahan junta.
"Kami sangat mendukung gerakan CDM dan demonstrasi rakyat," kata Padoh.
Kelompok hak sipil Myanmar Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik menyatakan, sejauh ini 217 demonstran tewas akibat ditembak aparat keamanan.
Sementara itu otoritas Thailand bersiap menghadapi gelombang pengungsi dan menyiapkan lokasi yang bisa menampung lebih dari 43.000 orang di Distrik Mae Sot.
Pejabat militer Thailand Prasan Henprasert mengatakan, patroli di perbatasan Myanmar juga ditingkatkan.
"Jika ada bentrokan kami harus menilai situasi dan menyiapkan daerah. Berdasarkan pengalaman kami, banyak orang mungkin menyeberang dan akan kembali ketika situasinya sudah aman karena mereka memiliki rumah," tutur Prasan.