WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) mencatat rekor shut down atau penutupan pemerintah terpanjang dalam sejarah negara itu, yakni mencapai 36 hari per Selasa (4/11/2025). Rekor sebelumnya yakni 35 hari juga terjadi pemerintahan Presiden Donald Trump periode pertama.
Penutupan pemerintah terpanjang sebelumnya berlangsung dari 22 Desember 2018 hingga 25 Januari 2019.
Tahun fiskal AS yang baru seharusnya dimulai pada 1 Oktober lalu, namun Kongres gagal menyetujui rancangan anggaran, sehingga pemerintah tidak bisa beroperasi. Beberapa sidang setelahnya juga gagal menyepakati rancangan anggaran yang baru.
Penutupan pemerintah di AS melibatkan penghentian operasional beberapa lembaga pemerintah yang didanai langsung melalui persrtujuan Kongres karena kurangnya anggaran untuk tahun fiskal berikutnya, suatu situasi yang tidak jarang terjadi.
Penyebab Shut Down
Perselisihan utama antara Partai Republik dan Partai Demokrat adalah pendanaan tunjangan kesehatan berdasarkan Undang-Undang Perawatan Terjangkau (Affordable Care Act), yang disahkan di bawah mantan Presiden Barack Obama.
Partai Demokrat bersikeras bahwa subsidi harus diperpanjang dan hal ini harus menjadi bagian dari negosiasi untuk membuka kembali pemerintah. Penghentian subsidi akan menyebabkan jutaan warga AS harus membayar mahal untuk perawatan kesehatan.
Partai Republik mengklaim sebaliknya, perpanjangan subsidi harus dipertimbangkan secara terpisah dan tidak boleh digunakan sebagai instrumen dalam negosiasi anggaran. Mereka juga mendesak agar pemerintah dibuka kembali sebelum diskusi terkait reformasi tunjangan kesehatan dimulai.
Presiden Donald Trump sebelumnya mengatakan akan memanfaatkan penutupan pemerintah untuk memangkas jumlah PNS federal serta gaji secara besar-besaran. Dia mengklaim sikap keras kepala Partai Demokrat menyebabkan kebuntuan anggaran.
Selain itu Gedung Putih juga memanfaatkan situasi saat ini untuk menghapus program-program yang tidak disukai Partai Republik.