TOKYO, iNews.id - Jepang akan menambah anggaran pertahanan lebih dari 25 persen pada tahun fiskal 2023 yang dimulai pada April. Beberapa senjata baru akan dibeli di antaranya rudal Tomahwak dari Amerika Serikat (AS).
Total anggaran yang disiapkan Jepang adalah 6,82 triliun yen (51,7 miliar dolar AS) atau sekitar Rp802 triliun, rekor tertinggi sejak Perang Dunia II. Angka tersebut naik 26,3 persen dibandingkan anggaran pertahanan tahun ini. Sebanyak 1,6 miliar dolar AS di antaranya digunakan untuk membeli rudal Tomahawk.
Jepang menaikkan anggaran pertahanan terkait meningkatnya ketegangan di kawasan, terutama sengketa perairan dengan China dan Rusia serta uji coba rudal yang kerap dilakukan Korea Utara.
Parlemen menyetujui anggaran pertahanan sebelum April, mengalokasikan 897 miliar yen untuk pengembangan senjata. Anggaran untuk pengembangan senjata itu bahkan lebih besar dari gabungan pengeluaran selama 4 tahun sebelumnya.
Hampir setengah dari 897 miliar yen itu digunakan untuk mengembangkan rudal jarak jauh baru yang juga melibatkan perusahaan pertahanan AS, Raytheon Technologies. Rudal tersebut nantinya mampu menjangkau target sejauh 1.000 km, bisa mencapai daratan China.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, senjata-senjata baru tersebut ditargetkan bisa digunakan dalam 3 tahun.
Jepang akan terus menaikkan anggaran pertahanannya sampai mencapai 2 persen dari produk domestik bruto (PDB) dalam 5 tahun mendatang. Jika terwujud, Jepang akan menjadi negara ketiga dengan anggaran militer terbesar setelah AS dan China, dihitung berdasarkan anggaran saat ini.