WASHINGTON, iNews.id - Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS) serta ribuan pelaku menjadi korban peretasan besar-besaran yang diduga dilakukan Rusia.
Tiga sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan, email yang dikirim para pejabat DHS diintip oleh pelaku peretasan dalam aksi pelanggaran yang canggih.
Serangan itu yang pertama kali terungkap pada Minggu (13/12/2020) itu ditujukan kepada Departemen Keuangan dan Perdagangan AS.
AS mengeluarkan peringatan darurat pada Minggu serta memerintahkan institusi pemerintah untuk memutus penggunaan perangkat lunak SolarWinds yang ternyata dimanfaatkan para hacker, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (15/12/2020).
Peringatan itu disampaikan setelah Reuters melaporkan bahwa pelaku peretasan Rusia memanfaatkan pembaruan perangkat lunak SolarWinds untuk membobol institusi pemerintah AS, termasuk Departemen Keuangan dan Perdagangan.
Rusia membantah terkait dengan serangan siber itu.
Salah seorang sumber yang mengetahui peretasan ini mengatakan, jaringan penting yang digunakan divisi keamanan siber DHS untuk melindungi infrastruktur, termasuk pilpres AS, belum dibobol.
DHS sudah mengetahui laporan tersebut, tanpa secara langsung mengonfirmasi atau mengatakan seberapa parah pengaruhnya.