Demonstrasi itu diadakan untuk memperingati "Nakba" atau "hari malapetaka", di mana ratusan ribu warga Palestina dipaksa meninggalkan kampung halaman mereka dalam perang menyusul pendirian negara Israel.
Jumlah pengungsi Palestina kini mencapai lima juta orang yang tersebar di seluruh kawasan Timur Tengah.
Nasib pengungsi itu merupakan salah satu isu utama dalam sengketa antara Palestina dan Israel. Israel menolak kembalinya para pengungsi ke kampung halaman mereka secara massal, karena dianggap akan mengancam citra bangsa Yahudi.
Di Kota Ramallah, Tepi Barat, ratusan orang berpawai dari makam pemimpin Palestina Yasser Arafat dan mengadakan demonstrasi di tengah kota untuk menuntut hak supaya bisa kembali ke kampung halaman mereka di kawasan yang kini menjadi negara Israel.
"Kami nantinya akan kembali, tidak jadi masalah berapa lama waktu dibutuhkan untuk itu," bunyi salah satu poster yang dibawa demonstran, seperti dilaporkan Associated Press, Kamis (16/5/2019).
Suara sirene terdengar di seluruh kawasan Tepi Barat pada tengah hari sebagai pernyataan kesedihan warga Palestina yang terusir.