TEL AVIV, iNews.id - Ribuan warga Israel turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi antipemerintah di Tel Aviv dan kota-kota lain pada Sabtu (24/8/2024). Mereka menuntut pembebasan segera para sandera yang ditawan di Jalur Gaza, Palestina.
Seorang koresponden Sputnik melaporkan, aksi protes di Tel Aviv berlangsung di dekat kompleks gedung pemerintahan, tempat kantor pusat Kementerian Pertahanan Israel berada. Pada saat yang sama pasukan polisi zionis sudah lebih dulu ditempatkan di lokasi tersebut untuk memblokir lalu lintas di pusat kota.
Pada awal unjuk rasa, sekelompok aktivis yang dipimpin oleh ibu dari salah satu tawanan meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mempertimbangkan kembali tuntutan Israel akan kehadiran militer di Koridor Philadelphia di perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir. Dia menilai hal tersebut menjadi salah satu isu utama yang menghambat perundingan perdamaian saat ini.
Para demonstran berpendapat putaran negosiasi saat ini menjadi kesempatan terakhir untuk pembebasan para tawanan. Jika itu gagal, mereka memperkirakan situasi konflik akan semakin meningkat.
Pekan lalu, perundingan gencatan senjata Gaza digelar di Doha, Qatar. Negosiasi itu melibatkan Qatar, Mesir, Amerika Serikat, dan Israel. Sementara Hamas menolak hadir, dengan alasan kurangnya perincian tentang ketentuan gencatan senjata yang diajukan Israel.
Pascaperundingan itu, AS, Mesir, dan Qatar mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa para mediator mereka telah menyampaikan kepada kedua belah pihak proposal penjembatan tentang gencatan senjata dan pembebasan tawanan di Gaza. Proposal itu dibuat berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan dan prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh Presiden AS Joe Biden pada Mei.
Putaran baru negosiasi tentang kesepakatan antara Israel dan Hamas tentang gencatan senjata di Jalur Gaza dan pembebasan tawanan dilaporkan akan berlangsung pada Minggu (25/8/2024) ini. Direktur CIA Bill Burns, Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, dan para pejabat senior dari Israel dan Mesir diperkirakan akan hadir.