Rumah Sakit Indonesia terletak dekat dengan kamp pengungsi Jabalia. Kamp itu yang terbesar di Gaza dan juga menjadi tempat berlindung bagi ratusan orang yang mencari perlindungan di sana.
Dekat dengan rumah sakit itu pernah dihantam beberapa kali oleh pasukan Israel. Setidaknya dua warga sipil tewas dalam serangan tersebut antara tanggal 7 hingga 28 Oktober.
Militer Israel mengklaim Rumah Sakit Indonesia digunakan untuk menyembunyikan pusat komando dan kontrol bawah tanah Hamas. Pejabat Palestina dan kelompok Indonesia yang mendanai rumah sakit tersebut telah menolak klaim tersebut.
Israel mengatakan komandonya masih melakukan pencarian di rumah sakit Al-Shifa pada hari Kamis, lebih dari sehari setelah mereka memasuki area tersebut sebagai bagian dari serangan untuk memberantas militan Hamas di enklaf Palestina.
Human Rights Watch memperingatkan bahwa rumah sakit memiliki perlindungan khusus dalam hukum humaniter internasional.
"Dokter, perawat, ambulans, dan staf rumah sakit lainnya harus diizinkan untuk melakukan pekerjaan mereka, dan pasien harus dilindungi," kata Direktur PBB Louis Charbonneau.