KOLOMBO, iNews.id - Ratusan orangtua panik di Sri Lanka, menyusul beredarnya desas-desus bahwa pandemi virus korona menyebar di antara anak-anak. Hal ini memicu pemerintah menutup sekolah untuk meredakan ketegangan.
Menteri Pendidikan Dullas Alahapperuma mengatakan informasi yang salah di media sosial menyebabkan kepanikan di antara orangtua di beberapa sekolah di wilayah Kolombo.
"Rumor di media sosial mengklaim seorang siswa yang ayahnya menjadi korban lokal pertama dari virus korona sedang menulari siswa lain," kata Alahapperuma, seperti dilaporkan AFP, Jumat (13/3/2020).
Meskipun tidak ada siswa yang terinfeksi, pemerintah memberlakukan libur yang akan dimulai dari 6 April, memberi siswa libur tiga pekan.
"Tidak ada alasan medis untuk menutup sekolah, tetapi kami memutuskan melanjutkan karena ketegangan yang disebabkan oleh rumor yang menyebar di media sosial hari ini," kata Alahapperuma.