MOSKOW, iNews.id - Perwakilan Tetap Rusia di Uni Eropa Vladimir Chizhov menegaskan negaranya tak akan melakukan tindakan apa pun terhadap Ukraina jika tidak diprovokasi.
Dalam wawancara dengan surat kabar The Guardian, Chizhov mengatakan pengerahan pasukan ke perbatasan Ukraina semata-mata karena sebagai alasan keamanan.
"Kami tidak akan menyerang Ukraina kecuali kami diprovokasi untuk melakukan itu," kata Chizhov, seperti dilaporkan kembali Sputnik, Selasa (15/2/2022).
Dia melanjutkan Rusia juga akan bertindak jika ada warganya di manapun, termasuk di wilayah pemberontak Ukraina Donbass, yang dibunuh secara terang-terangan.
"Anda tidak perlu terkejut jika kami melakukan serangan balik," tuturnya.
Pemberontak yang didukung Rusia itu mengatakan, pemerintah Ukraina sedang mempersiapkan serangan terhadap mereka. Di lain pihak, Ukraina mengatakan Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 pasukan dekat perbatasan dan berencana untuk menyerang negaranya.
Konflik Rusia dan Ukraina sebenarnya sudah terjadi sejak Uni Soviet pecah pada 1991. Rusia tidak rela Ukraina memisahkan diri menjadi negara berdaulat. Kedekatan budaya dan sumber daya alam menjadi salah satu alasan Rusia masih ingin menguasai Ukraina.