Rusia dan China Kompak Buat Resolusi PBB untuk Ringankan Sanksi Korea Utara

Nathania Riris Michico
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara penyambutan di luar Aula Besar Rakyat di Beijing, China, 8 Juni 2018. (FOTO: Jason Lee/Reuters)

Teks tersebut, yang diperoleh AFP, juga menyatakan menyambut baik kelanjutan dialog antara Amerika Serikat dan Korut di semua level.

Seruan pengurangan sanksi itu muncul di tengah perundingan antara Korut dan AS yang terhenti sejak gagalnya pertemuan puncak pada Februari di Hanoi antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Korut mengeluarkan deklarasi yang semakin lantang, bahkan menjanjikan "hadiah Natal" yang tidak menyenangkan jika AS tidak memberi solusi baru hingga akhir tahun ini.

Draf teks tersebut menyerukan: "Dimulainya kembali perundingan enam negara;" yang melibatkan China, kedua Korea, AS, Rusia, dan Jepang. Pembicaraan itu berlangsung sejak 2003-2009.

China dan Rusia, yang secara hati-hati mendukung tekanan terhadap Korut setelah uji coba nuklirnya di masa lalu, mengindikasikan pekan lalu bahwa mereka akan menolak pemberian sanksi lagi.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
21 jam lalu

Rusia, China, dan Amerika Berlomba Pergi ke Bulan, Apa yang Dicari?

Internasional
1 hari lalu

Rusia Ingin Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir di Bulan, untuk Apa?

Internasional
1 hari lalu

Wow, Rusia Akan Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bulan

Internasional
2 hari lalu

Trump Sebut Libur Natalnya Terganggu Konflik Ukraina

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal