Yakovenko melanjutkan, seluruh staf dari kedua pihak kemungkinan tak akan langsung kembali berdinas, namun membutuhkan proses dan waktu.
"Saya tak yakin bahwa ini akan terjadi pada semua pegawai, tapi setidaknya setengah dari staf bisa bertugas kembali," katanya, sebagaimana dilaporkan kembali Reuters, Sabtu (29/12/2018).
Sementara itu, terkait pernyataan kedubes Rusia, Kantor Urusan Luar Negeri Inggris dan Kementerian Luar Negeri Rusia enggan berkomentar.
Inggris mengusir 23 diplomat pada akhir Maret 2018, Rusia pun membalas dengan memulangkan diplomat Inggris dalam jumlah yang sama beberapa hari kemudian.