Pada 24 Februari, saat tentara Rusia mulai melancarkan agresinya ke Ukraina, junta militer Myanmar menyatakan dukungannya kepada Vladimir Putin pada hari itu juga.
“(Alasan kami mendukung Putin) nomor 1 adalah bahwa Rusia telah bekerja untuk mengonsolidasikan kedaulatannya. Saya pikir ini adalah hal yang benar untuk dilakukan. Nomor 2 adalah, ini untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Rusia adalah kekuatan dunia,” kata Juru Bicara Dewan Militer Myanmar, Jenderal Zaw Min Tun, dalam wawancara dengan VOA Burma, kala itu.
Yang juga menarik adalah Singapura. Negara ini malah memilih abstain dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB, Kamis. Padahal, Singapura tercatat sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang menjatuhkan sanksi terhadap Rusia terkait konflik Ukraina.