KIEV, iNews.id – Rusia dilaporkan melancarkan sejumlah serangan di Provinsi Kherson di Ukraina Selatan, Minggu (13/8/2023). Akibatnya, tujuh orang tewas termasuk bayi berusia 22 hari.
Selain itu, serangan Rusia kemarin juga melukai sedikitnya 22 orang lainnya. Pejabat setempat pun menyatakan Senin (14/8/2023) ini sebagai hari berkabung. Sementara Presiden Volodymyr Zelensky bersumpah akan menuntut keadilan atas insiden tersebut.
Kiev merebut kembali sebagian Provinsi Kherson dari pendudukan Rusia pada November lalu. Akan tetapi, pasukan Moskow terus menembaki ibu kota provinsi dan daerah sekitarnya dari seberang Sungai Dnipro.
Menurut Zelensky, lima orang tewas di Desa Shyroka Balka, termasuk seorang bayi perempuan berusia 22 hari dan saudara laki-lakinya yang berusia 12 tahun. Mereka meninggal karena luka serius di rumah sakit. Sementara ibu mereka yang berusia 39 tahun, Olesia, juga tewas.
“Para teroris (Rusia) tidak akan pernah rela berhenti membunuh warga sipil,” ungkap Menteri Dalam Negeri Ukraina, Ihor Klymenko, dalam sebuah unggahan di Telegram.
Gubernur Kherson, Oleksandr Prokudin mengatakan, dua orang termasuk pendeta di sebuah gereja, juga dilaporkan tewas di desa tetangga Stanislav. Sementara Kementerian Dalam Negeri Ukraina menyebut di Kota Kherson dan Kota Beryslav ada masing-masing tiga orang terluka. Korban juga dilaporkan di lima pemukiman lain di seluruh wilayah tersebut.
“Hari ini wilayah Kherson mengerikan karena berita buruk. Kherson, Veletenske, Zolota Balka, Stanislav, Komyshany, Shyroka Balka...” tulis Prokudin di Telegram sambil mencantumkan nama-nam pemukiman yang terkena serangan pada Minggu kemarin.