Rusia berkali-kali menyangkal tuduhan ikut campur dalam pilpres AS serta meracuni pemimpin oposisi Alexei Navalny yang kini dipenjara oleh pengadilan Moskow selama hampir 3 tahun sehubungan kasus yang menurutnya dibuat-buat.
"Kami tidak bisa menerima setiap ultimatum. Kami sudah mengatakan, tidak akan memperhatikan pengumuman bernada kuliah," ujarnya.
Meski demikian, lanjut Peskov, Kremlin masih berharap ada dialog bermanfaat antara kedua negara terkait kepentingan yang sama.
Sebelum ini, Rusia dan AS Serikat memperpanjang perjanjian New START, kesepakatan pembatasan penyebaran persenjataan nuklir strategis, selama 5 tahun mendatang.