“Tidak seperti rekan-rekan Barat yang menganut standar ganda, kami tidak membagi ekstremis menjadi baik dan buruk, menjadi teman dan musuh. Kami mendesak pembebasan semua orang yang ditahan di Gaza, apa pun kewarganegaraan dan asal mereka,” ujarnya, seperti dilaporkan Anadolu.
Menurut dia, seluruh dunia masih menunggu sampai negara-negara Barat menyadari pengabaian mereka yang terus-menerus terhadap diplomasi multilateral yang hanya akan mengulangi peristiwa tragis.
Lavrov juga menekankan, syarat pertama dan utama untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel adalah pembentukan negara Palestina serta persatuan bangsa Palestina. Rusia setuju rakyat Palestina harus memutuskan sendiri seperti apa negara mereka di masa depan serta siapa yang akan menjadi pemimpin.
“Setelah fase akut dari krisis saat ini teratasi, yang harus difasilitasi oleh seruan solidaritas Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata, kami mengusulkan untuk mengadakan konsultasi di tingkat menteri untuk mengonsolidasikan posisi para pemain utama di kawasan,” ujarnya.
Lavrov juga meminta anggota Dewan Keamanan PBB untuk tidak memercayai jaminan AS bahwa semua masalah terkendali serta tidak menunda-nunda lagi pembentukan negara Palestina.