MOSKOW, iNews.id - Rusia berkomitmen tidak akan memulai penggunaan senjata nuklir, sebagaimana diatur dalam kebijakan terbaru mengenai pencegahan nuklir yang dirilis, Selasa (2/6/2020).
Namun Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan, negaranya berhak membela diri jika diserang atau dalam posisi terancam.
Menurut Peskov, situasi bisa saja berubah untuk membalas serangan nuklir pihak asing.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa lalu meneken dekrit kebijakan pencegahan nuklir.
"Federasi Rusia memiliki hak untuk melancarkan serangan nuklir baik dalam merespons serangan serupa atau dalam hal ancaman terhadap keberadaan negara," demikian isi dekrit, dikutip dari Xinhua, Kamis (4/6/2020).