MOSKOW, iNews.id - Rusia menuding negara-negara Barat menutup mata dan tak peduli atas penyerangan di Jembatan Krimea yang menewaskan dua orang, Senin (17/7/2023). Rusia menyebut insiden itu sebagai serangan teroris.
"Negara Barat menunjukkan mereka tutup mata terhadap serangan teroris," tulis keterangan resmi Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dikutip dari Reuters, Rabu (19/7/2023).
Rusia juga sebelumnya menyebut serangan Ukraina terjadi atas keterlibatan AS dan Inggris. Keputusan untuk menyerang jembatan dibuat pejabat Ukraina dan militer dengan keikutsertaan langsung badan intelijen dan politisi AS dan Inggris.
"AS dan Inggris bertanggung jawab atas struktur negara teroris," ujar Jubir Menlu Rusia Maria Zakharova, Selasa (18/7/2023).
Komite Investigasi Rusia mengungkap, dinas khusus Ukraina bertanggung jawab atas serangan itu. Lembaga penegak hukum itu telah membuka penyelidikan kriminal.
Rusia menganeksasi Krimea dari Ukraina pada 2014. Sejak itu, Moskow menjadikan wilayah tersebut sebagai lokasi pangkalan Armada Laut Hitam Rusia. Sampai hari ini, Kiev menuntut Rusia agar mengembalikan Krimea ke pangkuan Ukraina.
Pada Oktober lalu, Jembatan Krimea pernah diserang sehingga menyebabkan ledakan truk tangki dan merusak jalan jembatan itu. Kala itu, Moskow menuduh Ukraina bertanggung jawab atas serangan tersebut.