MOSKOW, iNews.id – Menteri pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, menilai kemampuan Ukraina untuk berperang sudah hampir habis. Dia pun menyebut perang yang berlangsung sejak hampir satu setengah tahun lalu telah mengungkap kerentanan dalam sistem senjata Barat.
Perang di Ukraina telah menyebabkan kehancuran di seluruh bagian timur dan selatan negara itu. Konflik itu juga menewaskan atau melukai ratusan ribu orang. Tak hanya itu, perang di Ukraina juga memicu perpecahan terbesar dalam hubungan Rusia dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962.
Ukraina dan Barat menuduh Rusia melakukan kejahatan perang. Mereka menyebut invasi Moskow sebagai upaya perampasan tanah Ukraina bergaya imperium. Namun, Kremlin menganggap konflik itu sebagai pertempuran untuk mempertahankan eksistensi Rusia dari ancaman Barat.
“Dalam operasi militer khusus, tentara Rusia telah menyanggah banyak mitos tentang keunggulan standar militer Barat,” kata Shoigu dalam konferensi keamanan di Moskow, Selasa (15/8/2023).
Konferensi itu juga dihadiri oleh Menteri Pertahanan China, Li Shangfu. Shoigu mengatakan, konflik di Ukraina menjadi ujian serius bagi Rusia.
“Hasil awal operasi tempur menunjukkan bahwa sumber daya militer Ukraina hampir habis,” kata Shoigu yang juga dikenal sebagai salah satu sekutu terkuat Presiden Rusia Vladimir Putin.