“Pendekatan Rusia tetap sama. Perjanjian di masa depan, Ukraina harus berstatus netral, non-blok dan bebas nuklir. Ukraina juga harus mengakui realitas teritorial yang ada, termasuk status Krimea serta Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk,” kata Rudenko.
Dia juga menyalahkan Ukraina atas gagalnya perundingan. Barat telah 'melarang' Kiev untuk berunding.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba pada Rabu (13/7/2022) mengesampingkan penyerahan wilayah ke Rusia sebagai bagian dari kesepakatan damai. Dia mengatakan tidak ada pembicaraan damai yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev.
"Tujuan Ukraina dalam perang ini adalah untuk membebaskan wilayah kami, memulihkan integritas teritorial kami, dan kedaulatan penuh di timur dan selatan Ukraina," katanya dalam sebuah pengarahan.