Lavrov juga menyinggung sikap Zelensky yang keras menolak membicarakan isu teritorial, meski Amerika Serikat, termasuk Presiden Donald Trump, menilai hal itu seharusnya masuk dalam agenda pembahasan.
Selain itu, Ukraina masih bersikeras ingin bergabung dengan NATO, sikap yang jelas bertentangan dengan kepentingan Rusia.
Bagi Moskow, sikap Zelensky yang enggan mengubah undang-undang (UU) terkait hak penutur bahasa Rusia menunjukkan Kiev sebenarnya belum siap mengakhiri perang.
Dengan demikian, kata Lavrov, Rusia masih meragukan kesungguhan Zelensky. Pertemuan hanya akan berarti jika diarahkan pada hasil nyata, bukan sekadar momentum foto bersama yang memberi keuntungan politik bagi Presiden Ukraina.