Sebelumnya, Macron juga mengatakan kepada The Economist bahwa peluang mengenai pengiriman pasukan Barat ke Ukraina akan kembali dibahas jika pasukan Rusia menerobos garis depan medan perang dan Kiev mengajukan permintaan seperti itu. Dia mengklaim, banyak negara Uni Eropa menyetujui skenario ini.
“Anda bertanya tentang kemungkinan reaksi diplomatik kami, namun jelas bahwa jika terjadi skenario semacam itu, tindakan pembalasan akan terjadi jauh di luar lingkup politik. Kami telah memperingatkan pihak Prancis tentang hal ini lebih dari sekali,” ungkap Studennikov.
Diplomat Rusia itu mengingatkan, keterlibatan Prancis dalam konflik di Ukraina secara resmi akan menjadikan Paris sebagai pihak yang berperang langsung dengan Rusia. Dia juga mewanti-wanti soal risiko bentrokan antara dua kekuatan nuklir dunia, yaitu Rusia dan Prancis.
“Partisipasi tentara Prancis dalam konflik Ukraina secara resmi, secara de jure, akan menjadikan Prancis ikut serta dalam konflik tersebut. Hal ini pasti akan meningkatkan risiko bentrokan di medan perang antara dua kekuatan nuklir, yang penuh dengan konsekuensi yang paling tidak terduga,” ucap Studennikov.
Jika terjadi peristiwa seperti itu, kata dia, militer Prancis akan menjadi sasaran sah Angkatan Bersenjata Rusia.