Pembantaian itu terjadi hanya beberapa mil dari kursi kekuasaan Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Chulov mengatakan rekaman itu merupakan salah satu video yang paling dapat didakwa dari seluruh konflik Suriah.
"Rekaman itu memberi kita gambaran sekilas tentang bagian perang 10 tahun yang sebelumnya tak terhitung," katanya.
Rekaman itu direkam oleh seorang anggota baru milisi loyalis, yang pertama-tama membocorkannya kepada seorang aktivis oposisi di Prancis. Dia lantas membocorkannya kepada dua peneliti: Annsar Shahhoud dan Prof. Ugur Umit Ungor dari Pusat Holocaust dan Genosida Universitas Amsterdam.
Annsar, seorang kritikus rezim Assad, membuat akun lain di Facebook untuk menjangkau pejabat rezim. Pada Maret 2021, dia terhubung dengan seorang pria bernama Amgd Youssuf, yang diduga sebagai salah satu pria bersenjata dalam video tersebut.
Kedua peneliti menyerahkan bukti mereka, yang terdiri atas video, catatan, dan ribuan jam wawancara, kepada jaksa di Belanda, Jerman, dan Prancis. Narasumber tersebut kini aman di luar Suriah.