Menurut dia, konflik di negara mana pun seharusnya diakhiri, bukan jutru dipupuk. Pemerintahan AS seharusnya berperan untuk itu.
Trump bulan lalu berbicara melalui telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dia menegaskan kembali janjinya untuk segera mengakhiri perang Uraina-Rusia jika terpilih. Sebelum itu, Trump juga menegaskan akan menghentikan bantuan senjata puluhan miliar dolar AS ke Ukraina.
Para ahli di Komisi Strategi Pertahanan Nasional Kongres AS merilis dokumen setebal 312 halaman pada akhir Juli. Isinya memperingatkan bahwa militer AS tidak memiliki kemampuan dan kapasitas yang dibutuhkan untuk merasa yakin menangkal dan menang dalam pertempuran dalam situasi seperti ini.
Menurut laporan, jika terjadi konflik dengan China di masa depan, AS bisa saja kalah. Pasalnya China kemungkinan akan mendapat bantuan ekonomi, bahkan militer dari negara-negara sekutunya seperti Rusia, Iran, dan Korea Utara. Hal ini akan membuat peluang kemenangan AS semakin tipis.
“Permainan perang publik yang sudah bukan rahasia lagi menunjukkan, dalam konflik dengan China, Amerika Serikat akan kehabisan persediaan amunisi hanya dalam waktu 3 hingga 4 minggu, dengan beberapa amunisi penting (seperti rudal antikapal) hanya bertahan beberapa hari,” bunyi dokumen tersebut.