KABUL, iNews.id - Amerika Serikat (AS) menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah Afghanistan soal agresifnya serangan Taliban. Dalam beberapa beberapa hari, kelompok tersebut merebut kota-kota penting, seperti di perbatasan negara serta jalur perdagangan, dari pasukan keamanan.
Presiden Joe Biden kembali mengulangi pernyataannya bahwa rakyat Afghanistan harus menentukan masa depannya sendiri. Dia menegaskan misi militer AS di Afghanistan tetap akan berakhir pada 31 Agustus.
Juru Bicara Departemen Pertahanan AS John Kirby mengatakan, negaranya sangat prihatin dengan tren tersebut namun dia yakin pasukan keamanan Afghanistan punya kemampuan untuk melawan Taliban.
"Ini merupakan kekuatan militer mereka, ini merupakan ibu kota provinsi mereka, rakyat mereka untuk dipertahankan benar-benar akan bergantung pada kepemimpinan yang ada, apa yang akan mereka lakukan pada masa seperti ini," kata Kirby.
Dia menegaskan tak banyak yang bisa dilakukan militer AS untuk membantu pemerintah Afghanistan jika Taliban terus merebut kota demi kota.
Sementar seorang sumber di pemerintahan AS mengatakan, pada awal tahun ini militer telah memperingatkan Biden bahwa banyak ibu kota provinsi Afghanistan akan jatuh ke tangan Taliban menyusul penarikan pasukan. Namun para pejabat terkejut kecepatan Taliban dalam merebut kota demi kota begitu cepat, di luar prediksi.