Sejak Awal Rusia Yakin Tindakan AS di Yerusalem Timbulkan Ketegangan

Anton Suhartono
Dmitry Peskov (Foto: AFP)

MOSKOW, iNews.id - Pemerintah Rusia mendesak negara-negara yang terlibat untuk menahan diri demi menghindari jatuhnya kembali korban di Gaza, Palestina. Sedikitnya 58 demonstran Palestina tewas dalam unjuk rasa menentang pembukaan kantor Kedubes AS di Yerusalem, Senin (14/5).

"Sejak awal, Moskow menyatakan keprihatinan bahwa tindakan-tindakan Amerika Serikat (AS) dapat menimbulkan ketegangan di Timur Tengah," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengacu pada pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh AS pada Desember lalu.

"Sayangnya, itulah yang terjadi," katanya, menambahkan.

Peskov menambahkan, Kremlin memantau situasi di perbatasan Gaza secara ketat. Tewasnya puluhan warga Palestina menimbulkan keprihatinan yang sangat dalam.

"Kami terus mempertimbangkan, semua pihak, semua negara, terutama kuartet (AS, Rusia, Uni Eropa, dan PBB), harus menghindari aksi apa pun yang dapat memprovokasi ketegangan seperti itu," ujarnya.

Sejak 2002, kuartet Timur Tengah sepakat mempromosikan upaya perdamaian Palestina-Israe, namun gagal menghasilkan apa pun.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
1 jam lalu

Anggota DPR AS Kutuk Kebijakan Trump Larang Masuk Warga Palestina: Kejam!

Internasional
2 jam lalu

Trump Larang Warga Palestina dan Suriah Masuk Amerika, Ini Alasannya

Internasional
2 jam lalu

Trump Larang Masuk Warga Palestina dan Suriah ke Amerika

Internasional
2 jam lalu

Duh, Bayi di Gaza Meninggal akibat Kedinginan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal