JAKARTA, iNews.id - Penobatan Raja Charles III akan digelar di Westminster Abbey, London, Sabtu (6/5/2023). Gereja tersebut sangat populer karena kerap menjadi tempat penyelenggaraan acara bersejarah Kerajaan Inggris, termasuk pernikahan dan pemakaman.
Tempat ini pernah digunakan untuk penobatan dan prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II serta pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton. Pangeran William kini berstatus pewaris takhta Kerajaan Inggris yang akan menggantikan ayahnya,Raja Charles III, kelak.
Melansir situs web Westminster-abbey, pada awalnya Raja Edward I mendirikan istana kerajaannya di tepi Sungai Thames pada 1040. Di dekatnya terdapat biara kecil Benediktil yang didirikan Raja Edgar dan St Dunstan yakni sekitar tahun 960. Oleh Raja Edward I, biara ini diperbesar hingga menjadi gereja yang selesai dibangun pada Desember 1065. Namun Raja Edward I meninggal dunia hanya beberapa hari setelah upacara pentahbisan yang dilakukan pada 28 Desember 1065.
Gereja baru yang bernama Katedral St Peter ini kemudian dikenal dengan sebutan West-minster. Hal tersebut untuk membedakannya dari Katedaral St Pauls, yakni gereja yang berada di London dan dikenal sebagai East-minster.
Pada pertengahan abad ke-13, Raja Henry III memutuskan untuk kembali membangun gereja dengan gaya arsitektur gotik. Di bawah Raja Henry III, Westminster Abbey dirancang tidak sekadar menjadi tempat ibadah, namun menjadi lokasi penobatan serta pemakaman raja.
Pada 13 Oktober 1269, gereja ini ditahbiskan. Namun, sebelum bagian tengah gereja diselesaikan, Raja Henry III meninggal dunia.
Sejak era William Sang Penakluk, upacara penobatan raja selalu dilakukan di Westminster Abbey, terkecuali Raja Edward V dan Raja Edward VIII yang tidak pernah dinobatkan.
Di bawah perintah Raja Henry III, jenazah Raja Edward I dipindahkan dari makam di depan altar tinggi gereja lama ke makam yang lebih mengesankan di belakang altar tinggi di gereja baru. Sejak saat itu, beberapa bangsawan dimakamkan di dekatnya, termasuk Henry III, Edward III, Richard II, serta Henry V.