Tetapi ada kekhawatiran tinggi bahwa pasukan tersebut dapat digunakan untuk menyerang Ukraina dari barat. Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Kantor Kebijakan Reintegrasi Moldova mengatakan "prihatin" tentang insiden tersebut.
"Tujuan dari insiden hari ini adalah untuk menciptakan dalih untuk memperketat situasi keamanan di wilayah Transnistria, yang tidak dikendalikan oleh otoritas konstitusional," kata Kementerian Luar Negeri Moldova dalam sebuah pernyataan.
Seorang pejabat senior militer Rusia, Rustam Minnekayev, mengatakan pekan lalu bahwa pasukan Rusia bertujuan untuk mengambil kendali penuh atas Ukraina selata. Langkah seperti itu juga akan membuka koridor darat ke Transnistria.
Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan sebelumnya bahwa pasukan Rusia dapat meluncurkan operasi "bendera palsu" untuk menciptakan dalih untuk menyerang wilayah negara lain. Pejabat Rusia telah menolak tuduhan tersebut.