Sempat Berseteru dengan Prancis soal Kartun Nabi, Turki Kutuk Pembunuhan di Gereja

Arif Budiwinarto
Polisi berkumpul di depan gereja lokasi penikaman yang menewaskan tiga orang di Nice, Kamis (29/10/2020) pagi waktu setempat. (foto: AFP)

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyebut Presiden Prancis Emmanuel Macron perlu mendapat perawatan mental serta pria tersesat.

Pernyataan Erdogan merespons perkataan Macron yang menyebut penggunaan kartun Nabi Muhammad sebagai media kebebasan berekspresi sangat dijunjung tinggi di Prancis.

Perseteruan dua negara makin memanas setelah majalah satir Charlie Hebdo--yang menerbitkan kartun Nabi Muhammad--juga merilis kartun menggambarkan Erdogan berlaku cabul terhadap seorang perempuan Muslim.

Insiden pembunuhan di dalam gereja Notre-Dame menambah panjang catatan aksi kekerasan berbau agama di Prancis. Sebelumnya, seorang guru sejarah bernama Samuel Paty tewas mengenaskan dengan kondisi leher tergorok.

Guru malang itu diketahui sempat menggunakan kartun Nabi Muhammad sebagai bahan pembahasan di kelas kebebasan berekspresi di sekolah tempatnya mengajar.

Editor : Arif Budiwinarto
Artikel Terkait
Internasional
1 hari lalu

Pesawat Jet Pribadi Bawa Kepala Staf Angkatan Bersenjata Libya Jatuh di Turki, Ini Dugaan Penyebabnya

Internasional
2 hari lalu

Pesawat Bawa Kepala Staf Angkatan Bersenjata Libya Jatuh di Turki, Semua Penumpang Tewas

Nasional
6 hari lalu

Bagja Putra Indonesia Raih Prestasi Membanggakan di Turki usai Bacakan Syair Cinta untuk Rasulullah

Nasional
7 hari lalu

Delegasi Kedubes Prancis Datangi SPPG Polri, Diberi Buku Menu Rasa Bhayangkara Nusantara

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal