Senat Gagal Sepakati Anggaran, Pemerintah AS Shut Down!

Anton Suhartono
Senat Amerika Serikat gagal menyetujui rancangan anggaran pemerintah federal Selasa (30/9) (Foto: Reuters)

WASHNGTON, iNews.id - Senat Amerika Serikat (AS), beranggotakan 100 orang, gagal menyetujui rancangan anggaran pemerintah federal Selasa (30/9/2025). Senat membutuhkan 60 suara untuk meloloskan RUU pendanaan pemerintah.

Partai Republik menguasai Senat dengan 53 kursi, yang berarti membutuhkan 7 suara lagi dari Demokrat. Namun politisi Partai Demokrat menolak rancangan anggaran yang diusulkan Republik.

Setelah gagal meloloskan anggaran, para senator meninggalkan Gedung Capitol dan menunggu beberapa jam sebelum penutupan pemerintah.

Senat awalnya menolak rancangan anggaran yang diajukan Partai Demokrat dengan 47 melawan 53 suara. Setelah itu Senat melakukan voting untuk menentukan rancangan anggaran usulan Partai Republik, dengan selisih lima suara. Rand Paul merupakan satu-satunya politisi Republik yang memberikan suara menentang rancangan partainya di Senat.

Presiden Donald Trump sebelumnya menyebut pemerintahan akan tutup atau shut down pada Selasa tengah malam waktu setempat. Ini merupakan shut down pertama sejak 6 tahun terakhir.

Anggaran pemerintah hanya tersedia sampai 30 September 2025, memicu penghentian hampir seluruh operasional pemerintah federal.

Tidak ada terobosan negosiasi antara Partai Demokrat dan Republik untuk meloloskan rancangan anggaran yang baru.

"Kita mungkin akan mengalami shut down pemerintahan," kata Trump, kepada wartawan di Gedung Putih, beberapa jam sebelum batas waktu.

"Saya rasa kemungkinan besar akan terjadi," ujarnya, lagi.

Pertemuan mendadak para politisi Partai Republik dan Demokrat di Gedung Putih pada Senin (29/9/2025) tidak menghasilkan kesepakatan.

Senator Demokrat Chuck Schumer mengatakan ada perbedaan besar di antara kedua pihak. Selain kurangnya kemajuan, negosiasi tersebut berlangsung sangat sengit. 

Selain itu petinggi DPR AS dari Partai Demokrat, Hakeem Jeffries, mencaci maki Trump atas video kecerdasan buatan bernada "rasis dan bohong" yang diunggah sang presiden setelah pertemuan tersebut.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
55 menit lalu

Trump Ungkap Alasan Sulitnya Damaikan Perang Rusia dan Ukraina

Internasional
1 jam lalu

Trump Klaim Perdamaian Rusia-Ukraina Semakin Dekat

Internasional
2 jam lalu

Digolongkan Senjata Pemusnah Massal, Ini Bahaya Fentanyl bagi Manusia

Internasional
4 jam lalu

Trump Segera Umumkan Pengiriman Pasukan Perdamaian Gaza

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal