Sementara itu Presiden AS Joe Biden telah berbciara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu serta Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk meredakan ketegangan. Namun Israel dan Hamas bersikeras akan melanjutkan serangan mereka. Pertempuran kedua pihak belum menunjukkan akan mereda.
"Pihak yang menanggung kesalahan atas konfrontasi ini bukan kami, melainkan yang menyerang kami. Kami masih berada di pertengahan operasi, belum selesai dan operasi ini akan terus berlanjut selama diperlukan," kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi.
Pemimpin Hamas Ismail Haniya mengatakan, pertempuran ini disebabkan masalah Yerusalem di mana Israel lah yang lebih dulu membuat ulah.
"Zionis mengira mereka bisa menghancurkan Masjid Al Aqsa. Mereka mengira bisa menggusur warga kami di Sheikh Jarrah. Saya katakan kepada Netanyahu, 'Jangan bermain-main dengan api'," ujarnya.
Kelompok perlawanan Hamas, Jihad Islam, dan lainnya telah menembakkan sekitar 2.300 roket ke Israel sejak Senin lalu. Sekitar 1.000 di antaranya dicegat oleh rudal sistem pertahanan Iron Dome dan 380 tak sampai ke Israel melainkan jatuh di Gaza.
Sementara Israel telah melancarkan lebih dari 1.000 serangan udara dan artileri ke wilayah berpenduduk 2 juta jiwa itu.