GAZA, iNews.id - Pasukan Israel membunuh 411 warga Jalur Gaza dalam serangan selama gencatan senjata yang berlaku pada 10 Oktober lalu. Ini merupakan pelanggaran terang-terangan militer Zionis terhadap kesepakatan damai yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Kantor Media Pemerintah Gaza mengungkap, 1.112 warga Gaza lainnya luka selama periode tersebut.
Selain itu pemerintah Gaza mendokumentasikan 875 pelanggaran Israel terhadap kesepakatan gencatan senjata, termasuk 265 insiden penembakan langsung terhadap warga sipil, 49 serangan militer ke daerah pemukiman, 421 penembakan artileri, dan 150 penghancuran rumah.
Kantor media juga menuduh Israel gagal memenuhi kewajiban berdasarkan kesepakatan, dengan hanya mengizinkan masuk kepada 17.819 truk bantuan kemanusiaan dari 42.800 yang seharusnya.
"Rata-rata hanya 244 truk per hari dari 600 yang disepakati setiap hari, yang berarti tingkat kepatuhan tidak melebihi 41 persen,” bunyi pernyataan, seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (23/12/2025).
Disebutkan hanya 394 truk bahan bakar dari 3.650 yang diizinkan masuk Gaza atau rata-rata lima truk per hari dari 50 truk yang ditetapkan berdasarkan perjanjian tersebut.
“Ini berarti penjajah hanya mematuhi 10 persen dari jumlah bahan bakar yang disepakati, menyebabkan rumah sakit, toko roti, dan stasiun air dan sanitasi hampir sepenuhnya tidak beroperasi, dan memperburuk penderitaan harian warga sipil,” demikian isi pernyataan.
Semua pelanggaran tersebut memicu krisis kemanusiaan yang dalam dan belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza.