KIEV, iNews.id – Lebih dari 200 warga negara China menyatakan kesediaannya untuk meninggalkan wilayah Ukraina. Hal itu menyusul keluarnya peringatan dari Kementerian Luar Negeri China terkait masalah keamanan di negeri bekas Soviet tersebut.
Pada Sabtu (15/10/2022) lalu, Kemlu China, serta Kedutaan Besar China di Ukraina, mendesak warga negara mereka untuk meninggalkan Ukraina di tengah meningkatnya serangan Rusia. Hingga Senin pukul 09.30 WIB, sebanyak 180 WN China telah mengisi formulir pendaftaran evakuasi di halaman WeChat Kedubes China.
“Sementera itu, sebanyak 36 orang lainnya telah mengisi formulir evakuasi mandiri,” ungkap kantor berita Sputnik dalam laporannya, hari ini.
Menurut surat kabar Global Times, proses evakuasi tersebut dimulai sebagai tindakan pencegahan. Tujuannya semata-mata untuk melindungi keselamatan WN China. Pada Maret lalu, sekitar 6.000 warga China dievakuasi dari Ukraina.
Pekan lalu, Juru Bicara Kemlu China, Mao Ning mengatakan, Beijing berharap eskalasi konflik di Ukraina bisa segera berkurang.
Kementerian Pertahanan Rusia kemarin menyatakan bahwa pasukannya telah menargetkan berbagai fasilitas energi dan pusat komando militer Ukraina menggunakan rudal presisi tinggi pada hari sebelumnya. Serangan presisi terhadap infrastruktur Ukraina telah dilakukan sepanjang pekan lalu.
Operator listrik Ukraina, Ukrenergo, pada Sabtu (15/10/2022) lalu menyatakan bahwa infrastruktur energi di Wilayah Kiev rusak akibat serangan rudal pagi hari.