"Serangan Armenia hari ini yang menargetkan warga sipil di kota terbesar kedua di Azerbaijan, Ganja, merupakan indikator baru sikapnya yang tidak mengakui hukum. Kami mengutuk serangan itu," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP.
Turki dan Azerbaijan memiliki ikatan kuat dan keduanya menganggap sebagai "satu bangsa, dua negara". Ankara juga menegaskan berada di belakang Azerbaijan dalam perselisihan dengan Armenia selama puluhan tahun.
Wilayah Nagorno-Karabakh selama ini diakui oleh internasional masuk dalam wilayah Azerbaijan, tetapi dikendalikan oleh separatis Armenia.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan pasukan separatis yang didukung Armenia mengklaim telah menghancurkan pangkalan udara yang terletak di kota dengan penduduk lebih dari 330.000 di bagian barat Azerbaijan.
"Serangan-serangan itu menunjukkan bahwa Armenia tidak akan ragu-ragu melakukan kejahatan kemanusiaan untuk melanjutkan pendudukan ilegalnya," katanya.