Dilansir dari Reuters, orang-orang yang selamat dari serangan itu mengatakan kepada para pekerja kemanusiaan, sedikitnya 50 orang telah tewas. Sementara jumlah korban luka mencapai lebih dari 70 orang.
Pekerja bantuan lain, yang diberitahu tentang jumlah korban tewas oleh rekan-rekannya mengatakan, ada 62 orang tewas.
Kantor hubungan eksternal pemerintah daerah Tigray dalam sebuah pernyataan mengatakan, 65 orang tewas dan 70 terluka dalam serangan itu.
Menurut kantor hak asasi manusia PBB, serangan udara paling mematikan sebelumnya dalam perang terjadi pada Januari. Saat itu, 59 orang tewas di sebuah kamp pengungsi di kota barat laut Dedebit.