BEIRUT, iNews.id - Serangan udara terjadi di lokasi perlindungan bawah tanah di Suriah, Kamis (28/6/2018). Akibatnya, sedikitnya 17 warga sipil tewas.
Dilaporkan BBC, Jumat (29/6/2018), jet tempur menghancurkan wilayah yang dikuasai pemberontak. Lembaga Pemantau HAM Suriah melaporkan lima anak termasuk di antara korban tewas saat pesawat yang diidentifikasi sebagai milik Rusia mengebom Musayfira, wilayah sebelah timur Kota Deraa.
Lembaga itu menyatakan, Musayfira dibombardir setidaknya 35 kali, termasuk mengenai ruang bawah tanah tempat warga sipil berlindung.
Sebanyak 17 orang tewas akibat serangan. Namun aktivis lokal dan kepala negosiator oposisi Suriah, Nasr Al Hariri, mengatakan korban tewas lebih dari 20 orang.
Rusia mendukung serangan militer di wilayah itu, yang berbatasan dengan Yordania dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Lebih dari 90 warga sipil tewas sejak serangan dimulai pada 18 Juni.
Wilayah Provinsi Deraa dan Quneitra cukup tenang selama hampir setahun karena perjanjian de-eskalasi yang ditengahi oleh Amerika Serikat (AS) dan Yordania, yang didukung oposisi, serta Rusia, sekutu kunci pemerintah.
Namun, Presiden Suriah Bashar Al Assad bersikeras ingin merebut kembali wilayah tersebut setelah mengalahkan pemberontak di Ghouta Timur pada April.