Kendati demikian, partai berkuasa Bharatiya Janata Party (BJP) yang dipimpin Modi mengalami penurunan jumlah perolehan suara yang signifikan. BJP tak bisa lagi membentuk pemerintahan sendiri pada pemilu 2024 karena peroleh kursi di parlemen masih di bawah angka yang dipersyaratkan. Dua partai koalisi pemerintah yang juga mendukung Modi pada pemerintahan sebelumnya, Telugu Desam Party (TDP) dan Janata Dal (United), menegaskan tetap solid untuk mendukung Modi pada periode mendatang.
Penurunan capaian BJP tersebut di luar prediksi banyak orang. Pasalnya, pada dua pemilu sebelumnya (2014 dan 2019), BJP mampu meraih mayoritas tunggal di DPR India.
Dengan kemenangan sederhana di pemilu mali ini, BJP mau tak mau harus berkoalisi dengan partai lain hingga memiliki jumlah suara yang cukup demi membentuk pemerintahan yang juga mengantarkan Modi kembali ke pucuk pemerintahan. Para analis menilai, Modi menghadapi prospek masa jabatan ketiga yang jauh lebih sulit dari perkiraan setelah partainya gagal memperoleh mayoritas untuk pertama kalinya sejak meraih kekuasaan satu dekade lalu.
“China siap bekerja sama dengan India untuk mendorong perkembangan hubungan kedua negara yang sehat dan stabil, demi kepentingan mendasar kedua negara dan masyarakat, dengan memperhatikan gambaran besar dan pandangan ke masa depan,” kata Mao Ning.
New Delhi mewaspadai meningkatnya keagresifan militer China di utara India. Perselisihan terkait perbatasan kedua negara raksasa Asia itu--yang panjangnya mencapai 3.500 kilometer--telah menjadi sumber ketegangan yang tiada henti.