Erdogan juga mengatakan, kepentingan Turki dalam eksploitasi sumber daya energi di Laut Mediterania Timur juga tidak boleh diabaikan.
Meski sama-sama menjadi sekutu dalam aliansi NATO, Yunani dan Turki telah berselisih selama beberapa dekade. Risiko konflik bersenjata antara kedua negara bahkan sempat muncul beberapa kali.
Permasalahan yang disengketakan oleh Athena dan Ankara antara lain berupa persaingan klaim teritorial di Mediterania Timur, khususnya di wilayah Laut Aegea. Selain itu ada juga masalah perpecahan masyarakat Yunani-Turki di Siprus, serta penetapan batas maritimnya.
Turki telah berulang kali menuduh Yunani mengerahkan senjata di Kepulauan Aegean yang melanggar Perjanjian Lausanne 1923.
Dalam pertemuannya dengan Mitsotakis di Athena pada awal Desember lalu, Erdogan mengatakan tidak ada masalah antara Turki dan Yunani yang tidak dapat diselesaikan. Sementara Mitsotakis juga menyampaikan pernyataan serupa. Dia mengatakan, Yunani dan Turki harus hidup damai. Perbedaan pendapat tidak boleh langsung menimbulkan ketegangan.