DONETSK, iNews.id – Selama setahun berkecamuknya perang antara Rusia dan Ukraina, pasukan Kiev dikatakan telah membunuh ratusan warga sipil di Donetsk. Tak hanya itu, militer Ukraina juga disebut melukai 2.700 warga sipil lainnya di wilayah itu.
Hal itu diungkapkan Ombudsman Republik Rakyat Donetsk (DPR), Daria Morozova, Jumat (24/2/2023). Untuk diketahui, DPR adalah entitas politik yang memisahkan diri dan mendeklarasikan kemerdekaannya dari Kiev.
“Selama tahun operasi militer khusus (Rusia di Ukraina), lebih dari 660 warga sipil, termasuk 25 anak-anak, tewas akibat agresi bersenjata Ukraina di DPR. Lebih dari 2.700 warga sipil, termasuk 218 anak-anak, menderita luka-luka dengan berbagai tingkat keparahan,” kata Morozova seperti dikutip kantor berita Sputnik.
Menurut dia, data tersebut belum mencakup informasi tentang korban di berbagai wilayah lain di Ukraina yang diduduki Rusia. Alasannya, jumlah korban terakhir tidak mungkin dihitung secara menyeluruh sebelum berakhirnya operasi militer Moskow di sana.
Morozova menuduh Ukraina telah melanggar hak asasi manusia dan kebebasan fundamental warga DPR.
“Dari 24 Februari 2022 hingga 1 Januari tahun ini, tercatat 14.215 fakta penembakan oleh pasukan Ukraina di wilayah DPR seperti sebelum dimulainya operasi militer khusus (oleh Rusia),” kata perempuan itu sambil mengutip laporan pelanggaran HAM oleh Ukraina di wilayah DPR.