Gempa disebabkan aktivitas lempeng tektonik yang berusaha memulihkan keseimbangan setelah letusan.
"Setelah keretakan pulih, getarannya akan berhenti," katanya.
Beberapa retakan tanah muncul di Goma beberapa hari terakhir, termasuk sepanjang ratusan meter yang memotong jalan raya utama.
“Terbukanya retakan di jalan seperti ini sangat mengerikan,” kata Joseph Mapendo (32), warga setempat.
Badan PBB UNHCR mengungkap, letusan Gunung Nyiragongo menghancurkan sekitar 1.000 rumah dan 5.000 orang lebih mengungsi.
"Menurut pihak berwenang, 32 orang tewas dalam insiden yang terkait dengan letusan itu, termasuk 7 orang tewas akibat terkena aliran lahar dan lima lainnya sesak napas akibat gas," demikian pernyataan UNHCR.