KARACHI, iNews.id - Perusahaan penerbangan milik pemerintah Pakistan, Pakistan International Airlines (PIA) berencana memecat ratusan pilot setelah mendapat laporan adanya praktik perjokian dalam ujian mendapatkan lisensi terbang.
PIA mengambil langkah tersebut sehari setelah Menteri Penerbangan Negara, Ghulan Sarqar Khan, mengatakan bahwa 261 dari 861 pilot Pakistan mengantongi "lisensi terbang tidak sah". Pernyataan tersebut dilontarkan Khan saat memaparkan temuan awal investigasi insiden kecelakaan pesawat PIA yang menewaskan 97 penumpang pada 22 Mei lalu.
Khan tidak menjelaskan secara rinci metode seperti apa yang diduga digunakan "para pilot palsu" tersebut mendapatkan lisensi menerbangkan pesawat komersial. Dia hanya mengatakan mereka dibantu pihak lain saat ujian yang dilakukan oleh otoritas penerbangan sipil.
Dugaan mengarah ke praktik perjokian setelah pejabat dari otoritas penerbangan sipil yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan beberapa calon pilot yang sebenarnya tidak memiliki kualifikasi cukup baik membayar penerbang yang memenuhi syarat untuk menggantikan mereka dalam ujian.
Juru Bicara PIA, Abdullah Hafeez, belum memberikan rincian tambahan mengenai kecurangan tersebut. Tetapi, dia memastikan proses pemecatan 150 pilot--yang telah teridentifikasi melakukan praktik perjokian saat ujian lisensi terbang--di maskapai plat merah tersebut sudah berjalan.
Hafeez juga berani menjamin memberi catatan merah pada pilot-pilot yang dipecat PIA karena melakukan kecurangan.
"Kami akan memastikan pilot-pilot tanpa kualifikasi tertentu tidak akan pernah menerbangkan pesawat lagi," kata Hafeez dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Jumat (26/6/2020).