Setelah Trump, Giliran Taiwan Konflik dengan Bos WHO terkait Pernyataan Rasis

Anton Suhartono
Joanne Ou (Foto: AFP)

Pernyataan tersebut  memicu kemarahan Taiwan dengan menyebut tuduhan itu tidak berdasar.

"Negara kami tidak pernah mendorong  untuk melancarkan serangan pribadi kepadanya atau membuat komentar diskriminatif rasial," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan, Joanne Ou, dikutip dari AFP, Kamis (9/4/2020).

"Pemerintahan kami mendesak klarifikasi segera dan permintaan maaf dari Direktur Jenderal Tedros atas fitnah yang sangat tidak bertanggung jawab ini," ujarnya, menegaskan.

Hubungan antara WHO dan Taiwan memburuk, bahkan ketika para pakar kesehatan memuji langkah cepat Taiwan dalam merespons virus corona.

Taiwan sejauh ini hanya mengonfirmasi 379 kasus Covid-19, lima di antaranya meninggal, meskipun jarak wilayah itu sangat dekat dengan pusat pandemi yakni China.

Sebelumnya Taiwan bisa mendapatkan status pengamat pada setiap pertemuan tahunan WHO. Namun karena tekanan diplomatik dari China dalam beberapa tahun terakhir, mendorong wilayah itu keluar dari badan PBB, termasuk WHO dan organisasi penerbangan sipil ICAO.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
17 hari lalu

WHO Berduka atas Banjir Sumatera, Siap Beri Bantuan!

Internasional
21 hari lalu

China Klaim Warganya Jadi Target Pembunuhan dan Diskriminasi di Jepang

Internasional
21 hari lalu

Panas! China Larang Warganya ke Jepang

Internasional
24 hari lalu

Xi Jinping Peringatkan Trump: Taiwan Harus Kembali ke Pangkuan China!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal