Setelah Trump, Giliran Taiwan Konflik dengan Bos WHO terkait Pernyataan Rasis

Anton Suhartono
Joanne Ou (Foto: AFP)

TAIPEI, iNews.id - Taiwan mendesak Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Gebreyesus untuk meminta maaf terkait pernyataannya.

Dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, pada Rabu (8/4/2020), Tedros menyebut dirinya menjadi target pelecehan. Dia menuduh pemerintahan Taiwan melancarkan serangan pribadi kepadanya dan WHO terkait respons pandemi virus corona.

Bahkan, lanjut mantan Menteri Luar Negeri Ethiopia itu, dia pernah mendapat pernyataan bernada rasis.

Hubungan Taiwan dengan WHO berada pada puncak krisis sejak pandemi virus corona. Taiwan dibekukan dari keanggotaan WHO atas desakan China karena menganggap wilayah itu masih bagian dari Negeri Tirai Bambu.

Menurut Tedros, serangan terhadapnya sudah dimulai sejak 3 bulan lalu.

"Tiga bulan lalu, serangan ini datang dari Taiwan. Mereka tidak melepaskan diri sendiri. Mereka bahkan mulai mengkritik saya di tengah semua penghinaan dan cercaan, tapi saya tidak peduli," kata Tedros.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
16 hari lalu

WHO Berduka atas Banjir Sumatera, Siap Beri Bantuan!

Internasional
21 hari lalu

China Klaim Warganya Jadi Target Pembunuhan dan Diskriminasi di Jepang

Internasional
21 hari lalu

Panas! China Larang Warganya ke Jepang

Internasional
24 hari lalu

Xi Jinping Peringatkan Trump: Taiwan Harus Kembali ke Pangkuan China!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal